Menjalankan bisnis makanan seperti menyediakan beraneka wafer tentunya mampu mendatangkan keuntungan besar. Jika Anda sudah memiliki banyak modal maka bisa memilih untuk menggunakan mesin produksi wafer otomatis. Berikut adalah perbedaan mesin produksi wafer manual dan otomatis yang perlu diketahui!

Perbedaan Antara Proses Manual dan Mesin (Otomatis)

Ketika memilih menggunakan produk otomatis tentunya Anda akan bisa memperoleh banyak keuntungan. Beberapa keuntungan yang didapat diantaranya seperti proses produksi bisa selesai tepat waktu. Dengan begitu maka permintaan pelanggan bisa terpenuhi dengan segera. Selanjutnya, produktivitas dari bisnis juga akan meningkat dengan kualitas merata.

Penggunaan mesin otomatis ini tentunya dapat meminimalisir terjadinya kesalahan produksi. Ketika memilih menggunakan mesin ini maka dapat dipastikan bahwa bisnis bisa berjalan selama 24 jam tanpa henti. Namun pastikan bahwa Anda juga memperhatikan perawatannya. Penggunaan mesin otomatis tentu membuat Anda bisa menghemat biaya.

Produksi Wafer Manual

1. Persiapan Bahan

Ketika hendak melakukan proses produksi tentu hal pertama yang dilakukan yaitu dengan mempersiapkan bahan kebutuhan. Bahan baku yang diperlukan untuk membuat wafer terbagi menjadi 2 yaitu kulit wafer dan juga cream isiannya. Jenis bahan yang digunakan untuk pembuatan kulit lapisan luarnya yaitu menggunakan air, gula dan juga tepung.

Kemudian untuk tambahan lainnya biasanya digunakan untuk memperbaiki rasa, kualitas dan juga teksturnya. Sedangkan untuk bagian creamnya, bahan yang digunakan diantaranya berupa perisa, gula, dan juga krim lemak. Untuk formulasi bahan tentunya berbeda beda antara setiap produsen dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Penggilingan Kasar

Setelah menentukan dan menyiapkan bahan baku yang diperlukan maka selanjutnya dilakukan proses penggilingan kasar. Dalam proses ini, dilakukan penggilingan pada adonan kulit dan juga adonan creamnya. Campurkan seluruh bahan yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dan lakukan proses penggilingan hingga semua bahan tercampur merata.

3. Pembersihan

Adonan yang sudah tercampur dengan baik selanjutnya memasuki tahap pembersihan atau pembentukan menjadi lapisan tipis sesuai standar keinginan. Tekstur yang dihasilkan pada kulit wafer ini umumnya dipengaruhi oleh total zat terlarut dan juga kadar air dalam adonan. Apabila kadar air dalam adonan terlalu rendah, hal ini akan membuat adonan menjadi lebih keras.

4. Penggilingan Halus

Selanjutnya, wafer akan memasuki tahap penggilingan halus agar menjadi lapisan tipis yang sempurna. Hal ini dilakukan dengan proses pemanasan menggunakan suhu 160 – 190°C secara cepat dengan tujuan untuk mendapatkan adonan yang fleksibel dan mudah dibentuk. Dalam proses pemanasan ini, tidak dianjurkan untuk menggunakan suhu yang terlalu tinggi atau lebih dari 190°C.

5. Pengecekan Kualitas

Kualitas bisa diartikan sebagai tolak ukur penting bagi setiap konsumen ketika hendak menentukan pilihan atau membeli suatu produk. Tentu konsumen menginginkan barang yang dibeli memiliki kualitas terbaik, mudah dibeli, dan murah. Pengendalian kualitas perlu dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalisir terjadinya kecacatan pada produk selama proses produksi.

Jenis metode pengecekan umumnya dilakukan dengan metode six sigma yang dipercaya mampu mengurangi biaya produksi yang berlebih, pemborosan dan juga mampu meningkatkan efektivitas kegiatan produksi agar sesuai dengan harapan pelanggan. Pengecekan dilakukan dengan tahapan seperti mendefinisikan, mengukur, menganalisa, memperbaiki dan juga mengendalikan.

Mesin Produksi Wafer Otomatis

Untuk jenis produk mesin produksi wafer otomatis bisa memilih menggunakan produk pengolahan berstandar Internasional yang terkenal dari China. Kualitas yang diberikannya memang mampu menghasilkan wafer yang matang secara merata dengan tingkat demouldingnya yang tinggi. Anda bisa memanfaatkan produk yang satu ini untuk melancarkan produksi.

Proses Mesin Wafer Production Line

Perlu diketahui bahwa Anda akan menemukan 3 fitur utama yang dibanggakan dari produk mesin wafer ini. Pertama, Anda bisa menemukan blok air bulat berwarna yang hangat. Fitur ini mampu melakukan pemilihan elemen pemanas secara alami, pemilihan bahan berkualitas dan pendukung lainnya yang bisa memperlancar proses produksi.

Selanjutnya, fitur ini juga bisa memberikan penilaian yang akurat terkait dengan kualitas produk. Dapat dipastikan bahwa produk yang dihasilkan dengan menggunakan mesin wafer ini tidak pernah dibawah 98%. Dengan begitu maka hasil yang diperoleh yaitu memiliki tingkap panas merata dan warna yang sama hingga tahap pelepasan wafer.

Fitur terakhir yang bisa ditemukan di dalam mesin produksi otomatis ini yaitu kubus kecil atau small cubage ini membuatnya memiliki tata letak yang masuk akal dengan panjang oven panggangan roti 2/3 dari produk sejenis. Hal ini tentunya akan menghemat banyak ruang. Itulah pembahasan tentang perbedaan mesin produksi wafer manual dan otomatis.

Kesimpulan

Setelah mengetahui perbedaan tersebut maka lebih baik jika Anda memilih menggunakan produk pembuatan wafer otomatis dibandingkan manual. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari penggunaannya. Namun pastikan bahwa produk mesin yang akan digunakan juga berkualitas. Satu satunya produk mesin berkualitas bisa didapatkan dengan mudah di MASEMA.