Apakah Anda tahu bahwa donat dan bagel, meskipun berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya, memiliki perbedaan yang signifikan? Adonan donat dan bagel memang serupa, tetapi pembuatannya berbeda. Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini? Mari simak artikel berikut ini!

Asal Usul dan Sejarah

Dengan mengetahui asal usul dan sejarah kedua makanan ini, kita bisa lebih menghargai keunikan dan kelezatan dari setiap gigitan bagel yang renyah dan kenyal serta donat yang empuk dan manis.

Bagel

Bagel adalah salah satu jenis roti yang memiliki bentuk bulat dengan lubang di tengahnya. Bagel memiliki tekstur yang renyah di luar namun lembut dan kenyal di dalam. Bagel biasanya direbus sebelum dipanggang, yang memberi mereka tekstur khas yang berbeda dari jenis roti lainnya.

Bagel memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Bagel pertama kali dibuat oleh komunitas Yahudi di Polandia pada abad ke-17. Bagel kemudian menjadi sangat populer di New York, yang dikenal dengan sebutan bagel New York.

Seiring waktu, bagel berkembang dengan berbagai variasi topping seperti biji wijen, bawang putih, dan keju. Bagel juga sering dijadikan menu sarapan dengan isian seperti krim keju, selai, atau mentega. Di New York, bagel sandwich dengan isian lox (ikan salmon asap) dan krim keju sangat populer.

Donat

Donat adalah kue yang juga memiliki bentuk bulat dengan lubang di tengahnya. Donat terbuat dari adonan roti yang mengandung tepung terigu, gula, telur, dan ragi. Tekstur donat empuk dan ringan, dengan permukaan yang cenderung manis dan sering dihiasi dengan berbagai topping.

Donat pertama kali dikenal di Amerika Serikat pada abad ke-19. Asal usul donat sering dikaitkan dengan imigran Belanda yang membawa resep ‘olykoeks’ atau ‘kue minyak’ ke New York, yang saat itu dikenal sebagai New Amsterdam.

Donat biasanya langsung digoreng menggunakan minyak hingga berwarna keemasan, memberikan tekstur yang empuk dan ringan. Setelah digoreng, donat biasanya diberi taburan gula halus atau cokelat. Donat cenderung lebih manis dibandingkan bagel karena mengandung lebih banyak gula dalam adonannya.

Baca Juga: Pastry dan Bakery, Pahami Perbedaan Utama dan Keunikannya

Perbedaan Bagel dan Donat

Dengan mengetahui lima perbedaan utama antara bagel dan donat dari segi bahan, bentuk, tekstur, penggunaan, dan aspek kultural, kita dapat lebih menghargai keunikan masing-masing.

1. Bahan dan Pembuatan

Bagel: Bagel merupakan salah satu jenis roti yang terbuat dari adonan yang terdiri dari tepung terigu, air, ragi, dan sedikit gula. Adonan bagel biasanya disimpan dalam lemari es untuk mengembangkan rasa sebelum diproses lebih lanjut. Proses pembuatan bagel melibatkan adonan yang dikukus atau direbus sebelum dipanggang, memberikan tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam.

Donat: Donat terbuat dari adonan roti yang mengandung tepung terigu, gula, telur, dan ragi. Adonan donat biasanya mengembang dengan cepat karena kandungan gula yang lebih tinggi. Setelah adonan mengembang, donat langsung digoreng dalam minyak panas hingga berwarna keemasan. Donat biasanya disajikan dengan berbagai topping manis seperti gula halus atau cokelat.

2. Bentuk dan Ukuran

Bagel: Bagel memiliki bentuk bulat dengan lubang ditengahnya, mirip dengan roti berbentuk cincin. Ukuran bagel biasanya lebih besar dibandingkan dengan ukuran donat. Bagel montreal, misalnya, memiliki ukuran yang lebih kecil namun lebih padat.

Donat: Donat juga memiliki bentuk bulat dan berlubang di tengahnya, tetapi ukuran donat cenderung lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan bagel. Ukuran donat yang lebih kecil ini membuatnya lebih cocok sebagai camilan manis.

3. Tekstur dan Rasa

Bagel: Tekstur bagel cenderung lebih padat dan renyah di luar namun kenyal di dalam. Rasa bagel lebih gurih karena proses perebusan yang membuat tekstur bagel menjadi renyah dan agak keras di luar. Bagel bisa diberi taburan biji wijen, bawang putih, atau keju sesuai selera.

Donat: Tekstur donat lebih empuk dan ringan dibandingkan bagel. Permukaan donat biasanya manis dengan berbagai topping seperti gula halus, cokelat, atau krim. Donat mengandung lebih banyak gula, sehingga rasanya cenderung manis.

4. Penggunaan dan Ketersediaan

Bagel: Bagel sering digunakan sebagai menu sarapan atau sandwich gurih. Bagel dapat diisi dengan krim keju, selai, mentega, atau isian gurih lainnya. Bagel cenderung tersedia di toko roti khusus atau kafe yang menjual menu sarapan.

Donat: Donat biasanya disajikan sebagai camilan manis atau makanan penutup. Donat tersedia secara luas di toko roti, kafe, dan gerai makanan cepat saji. Donat cenderung lebih populer sebagai makanan ringan untuk segala usia.

5. Kultural dan Sosial

Bagel: Sejarah bagel berakar dari komunitas Yahudi di Polandia dan telah menjadi simbol budaya yang kuat di New York. Makan bagel di New York sering kali dianggap sebagai bagian dari pengalaman budaya kota tersebut. Bagel new york dikenal dengan tekstur yang lebih kenyal dan lebih besar, sementara bagel montreal lebih kecil dan padat.

Donat: Donat memiliki tempat yang kuat dalam budaya Amerika, terutama sebagai bagian dari menu sarapan dan camilan manis. Donat sering diasosiasikan dengan kepolisian dalam budaya populer Amerika. Selain itu, variasi donat terkini telah menambah popularitasnya di berbagai negara.

Baca Juga: Choux Pastry: Sejarah, Cara Pembuatan, dan Variasi Jenisnya

Kesimpulan

Donat dan bagel, meskipun berbagi bentuk bulat dengan lubang ditengahnya, memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal pembuatan, tekstur, penggunaan, dan konteks budaya.

Bagel umumnya diisi dengan isian gurih sebagai sarapan atau sandwich, sementara donat lebih sering disajikan sebagai camilan manis atau makanan penutup. Bagel terkait erat dengan budaya Yahudi dan New York, sementara donat menjadi simbol dari budaya pop Amerika.

Ingin mendapatkan bagel dan donat dengan hasil yang maksimal? Mari kunjungi website MASEMA sekarang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.